Memiliki usaha baru membuat entrepreneur harus banting tulang membuat semua orang sadar akan eksistensi usahanya dan manfaat produk/ jasa bagi masyarakat. Dan sering kita jumpai sebuah usaha yang stagnan meski produk/ layanannya berkualitas tinggi hanya karena mereka kurang terampil mengangkat usaha baru tersebut ke media. Di era informasi sekarang ini, media memang berperan penting untuk memperkenalkan usaha baru Anda ke masyarakat luas. Untuk itulah, Anda perlu mengetahui bagaimana merebut perhatian media, baik yang mainstream atau yang baru.
Langkah 1: Miliki blog bisnis yang aktual
Penting sekali bagi sebuah usaha baru (startup) untuk memiliki blog bisnis yang update. Banyak yang belum menyadari pentingnya hal ini. Meskipun Anda bukan seorang yang berbakat dalam tulis menulis pun, Anda masih bisa menulis blog karena pada intinya Anda hanya perlu memberitakan apa yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh usaha baru Anda ke pengguna Internet yang berkunjung. Tidak perlu menguasai teknik penulisan yang tinggi, asal apa yang Anda tulis mampu menyampaikan pesan dengan baik dan komunikatif. Banyak entrepreneur yang merasa kurang perlu membuat blog untuk usaha barunya karena dirinya kurang bisa menulis, padahal dengan menulis di blog, kemungkinan Anda ditemukan oleh media juga lebih tinggi.
Langkah 2: Berinteraksi dengan para jurnalis/ blogger media di jejaring sosial
Jika Anda membidik sebuah situs atau media online yang terkenal agar mau memuat kisah bisnis Anda, cobalah berkenalan dengan para jurnalis, reporter atau blogger yang bekerja di dalamnya yang juga menulis perkembangan industri yang Anda tekuni. Ingat untuk berinteraksi dengan mereka di jejaring sosial maupun di acara offline.
Dan bersikaplah apa adanya dan tulus saat menjalin hubungan dengan mereka dan pahami apa yang mereka sukai. Dengan demikian, saat Anda mengirimkan tulisan mengenai startup Anda, mereka akan dengan lebih terbuka menerima dan mungkin mau memuatnya.
Langkah 3: Bidik jurnalis/blogger yang masih ‘hijau’
Alasan paling masuk akal untuk memilih mengirimkan tulisan mengenai startup Anda pada jurnalis yang masih belum banyak berpengalaman ialah karena mereka memiliki lebih banyak waktu luang. Para pewarta dan blogger yang sudah dikenal luas biasanya memiliki banyak kesibukan dan tidak memiliki cukup waktu untuk membaca email berisi tulisan Anda. Karenanya, cobalah berkomunikasi dengan mereka yang lebih muda dan masih baru. Pastikan mereka adalah wartawan yang memang berkecimpung dalam bidang industri Anda.
Langkah 4: Tulis email yang menarik pada jurnalis/ blogger
Anda kemudian harus menulis kalimat yang menarik dalam email Anda kepada jurnalis yang dimaksud. Buat mereka tertarik untuk menayangkan tulisan Anda karena bisa jadi apa yang Anda miliki bermanfaat bagi para pembaca berita media tersebut. Di paragraf pertama, Anda bisa menuliskan sapaan, atau membahas sedikit tentang tulisannya yang terbaru atau yang Anda sukai. Kemudian Anda jelaskan mengenai apa yang perlu disampaikan, misalnya mengenai perkembangan produk dan layanan yang terbaru dan perlu diketahui pembacanya. Jelaskan bagaimana produk dan jasa itu akan bermanfaat bagi pembaca. Dan ceritakanlah secara panjang lebar mengenai berita yang ingin Anda sebarkan. Awalnya akan ada banyak penolakan atau tidak ada balasan.
Saat bisnis Anda makin berkembang, Anda juga harus menyadari kekuatan Anda dalam tawar menawar juga makin tinggi. Anda bisa menambahkan tenggat waktu pada jurnalis yang bersangkutan kapan informasi itu akan kadaluarsa. Bereksperimenlah karena dengan begitu, Anda bisa banyak belajar. Gunakan pendekatan yang berbeda.
Untuk merangkai informasi menjadi lebih menarik untuk dimuat, Anda perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini: relevansi dengan audiens (pembaca media yang bersangkutan), tingkat sensasionalitas, relevansi dengan tren terkini dan layak dimuat karena ada yang baru dan segar.
Langkah 5: Gunakan pendekatan personal
Anda harus gunakan jejaring sosial untuk mempertinggi kesempatan Anda menjangkau jurnalis yang dimaksud. Sebelum mengirimkan email padanya, coba hubungi melalui jejaring sosial (jika ia aktif di sana) atau bisa juga berkirim pesan pendek ke ponselnya. Setelah ia merespon, Anda bisa mengirimkannya. Ini untuk mencegah email Anda tidak terbaca atau masuk ke folder spam.
Berikan kesempatan bagi jurnalis untuk menanyakan pertanyaan. Berikan informasi eksklusif yang tidak ditayangkan di media lain, seperti wawancara atau tour ke kantor Anda, dan semacamnya.
Langkah 6: Jadwal email dan tweet
Pemilihan waktu sangat penting. Biasanya hari yang paling ramai dengan kunjungan pembaca ialah Selasa, Rabu dan Kamis. Senin menjadi hari yang sangat sibuk karena sang jurnalis masih harus membaca inboxnya yang dipenuhi email baru. Cobalah mengirimkan email sebelum pukul 10 pagi.
Meski hari Jumat tidak begitu ramai, hari itu para jurnalis bekerja lebih lambat sehingga Anda bisa mencoba saat itu untuk mengirimkan email.
Langkah 7: Bekerja maksimal setelah informasi dimuat
Bila berita sudah dimuat oleh jurnalis, kini giliran Anda dan kru untuk menunjukkan yang terbaik. Jangan buru-buru berpesta, karena masih banyak pekerjaan rumah menanti Anda. Pantau komentar yang masuk setelah makin banyak orang yang mengetahui startup dan produk Anda. Bagikan lagi berita yang dimuat di media massa. Jangan lupa sebutkan si jurnalis. Intinya sebarkan berita yang dimuat untuk memulai percakapan lebih lanjut dengan konsumen dan pihak-pihak lain yang bisa membantu mengembangkan bisnis Anda. Saat dikritik, terimalah dengan terbuka dan hindari mencari alasan untuk membenarkan masalah yang timbul. Ucapkan terima kasih dan pecahkan masalah itu segera. Jika memang belum bisa, katakan terima kasih atas masukan yang Anda terima dan minta maaf karena belum dapat memberikan solusi segera.
Sumber : Ciputraentrepreneurship
0 komentar... Baca dulu, baru komentar
Posting Komentar