Belanja online atau belanja lewat internet makin diminati di Indonesia. Berkembangnya situs jejaring sosial atau media sosial turut meningkatkan prospek belanja online ini.
Tahun 2012, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta orang, tumbuh 30,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Indonesia menduduki urutan ke-4 sebagai negara dengan pengguna internet terbanyak di Asia. China di urutan pertama (513 juta orang), selanjutnya India (121 juta orang) dan Jepang (101 juta orang).
Dari data lembaga riset International Data Corporation (IDC), nilai perdagangan lewat internet di Indonesia tahun 2011 mencapai 3,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 30 triliun. Hasil survei Master Card Worldwide pada Februari lalu juga menunjukkan tren peningkatan belanja online sebesar 15 persen di Indonesia dalam enam bulan ke depan.
Meningkatnya transaksi e-commerce di Indonesia antara lain disebabkan membaiknya pertumbuhan perekonomian, di samping tumbuhnya kelas menengah. Bank Dunia menyebutkan bahwa 56,5 persen populasi Indonesia atau sekitar 134 juta jiwa masuk kategori kelas menengah dengan nilai belanja 2-20 dollar AS per hari.
Kelompok kelas menengah ini berpenghasilan relatif tinggi, melek teknologi, dan selalu terhubung dengan internet. Perkembangan teknologi dan alat-alat komunikasi berimbas pada maraknya dunia perdagangan online.
Pada tahun 2009, di Indonesia baru 3 persen pengguna internet yang berbelanja secara online. Namun, kini mencapai 6 persen dari pengguna internet. Angka ini terus bertambah.
Menurut survei global terbaru Nielsen Online, lebih dari 85 persen populasi online dunia telah menggunakan internet untuk pembelian. Di Indonesia, setengah dari pembeli online menggunakan Facebook (50 persen) dan jejaring sosial Kaskus (49,2 persen) untuk membeli barang, mulai produk fashion, elektronik, buku, hingga peralatan rumah tangga dll.
Produk fashion paling diminati dalam belanja online. Hal ini tergambar dari hasil survei Litbang Kompas pertengahan September lalu. Sebanyak 33,5 persen responden pernah berbelanja online. Barang yang mereka beli adalah produk fashion atau pakaian, termasuk aksesori dan sepatu (60,8 persen).
Sebanyak 53,2 persen responden yang berbelanja secara online adalah mereka yang pengeluarannya lebih dari Rp 2 juta per bulan. Pekerjaan mereka adalah karyawan swasta (33,9 persen) dan wiraswasta (19,4 persen). Di samping itu, belanja online juga diminati pelajar dan mahasiswa (19,9 persen).
Dalam bertransaksi, 70 persen konsumen belanja online di Indonesia memilih transfer uang sebagai cara pembayaran. Sisanya dengan kartu kredit. Lebih dari separuh (57,4 persen) responden memilih membayar dengan cara transfer. Sebanyak 11,5 persen memakai kartu kredit dan 13,1 persen membayar lunas saat barang diantar (cash on delivery).
Tahun 2012, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta orang, tumbuh 30,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Indonesia menduduki urutan ke-4 sebagai negara dengan pengguna internet terbanyak di Asia. China di urutan pertama (513 juta orang), selanjutnya India (121 juta orang) dan Jepang (101 juta orang).
Dari data lembaga riset International Data Corporation (IDC), nilai perdagangan lewat internet di Indonesia tahun 2011 mencapai 3,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 30 triliun. Hasil survei Master Card Worldwide pada Februari lalu juga menunjukkan tren peningkatan belanja online sebesar 15 persen di Indonesia dalam enam bulan ke depan.
Meningkatnya transaksi e-commerce di Indonesia antara lain disebabkan membaiknya pertumbuhan perekonomian, di samping tumbuhnya kelas menengah. Bank Dunia menyebutkan bahwa 56,5 persen populasi Indonesia atau sekitar 134 juta jiwa masuk kategori kelas menengah dengan nilai belanja 2-20 dollar AS per hari.
Kelompok kelas menengah ini berpenghasilan relatif tinggi, melek teknologi, dan selalu terhubung dengan internet. Perkembangan teknologi dan alat-alat komunikasi berimbas pada maraknya dunia perdagangan online.
Pada tahun 2009, di Indonesia baru 3 persen pengguna internet yang berbelanja secara online. Namun, kini mencapai 6 persen dari pengguna internet. Angka ini terus bertambah.
Menurut survei global terbaru Nielsen Online, lebih dari 85 persen populasi online dunia telah menggunakan internet untuk pembelian. Di Indonesia, setengah dari pembeli online menggunakan Facebook (50 persen) dan jejaring sosial Kaskus (49,2 persen) untuk membeli barang, mulai produk fashion, elektronik, buku, hingga peralatan rumah tangga dll.
Produk fashion paling diminati dalam belanja online. Hal ini tergambar dari hasil survei Litbang Kompas pertengahan September lalu. Sebanyak 33,5 persen responden pernah berbelanja online. Barang yang mereka beli adalah produk fashion atau pakaian, termasuk aksesori dan sepatu (60,8 persen).
Sebanyak 53,2 persen responden yang berbelanja secara online adalah mereka yang pengeluarannya lebih dari Rp 2 juta per bulan. Pekerjaan mereka adalah karyawan swasta (33,9 persen) dan wiraswasta (19,4 persen). Di samping itu, belanja online juga diminati pelajar dan mahasiswa (19,9 persen).
Dalam bertransaksi, 70 persen konsumen belanja online di Indonesia memilih transfer uang sebagai cara pembayaran. Sisanya dengan kartu kredit. Lebih dari separuh (57,4 persen) responden memilih membayar dengan cara transfer. Sebanyak 11,5 persen memakai kartu kredit dan 13,1 persen membayar lunas saat barang diantar (cash on delivery).
0 komentar... Baca dulu, baru komentar
Posting Komentar